Langsung ke konten utama

MENINGGIKAN SKOK BELAKANG

Sudah beberapa lama saya merasakan skok belakang si Ghia terlalu amblas. Apabila penumpang penuh, terasa sekali body seperti njomplang. Sempat berfikir bahwa hal ini disebabkan oleh per yang sudah pernah dipotong oleh pemilik sebelumnya. Atau karena per yang sudah lemes.
Secara muatan, memang si Ghia seringkali muat berat. Beberapa kali bagasi penuh dengan jeruk Magetan, plus penumpang jok belakang 3 orang. Jadi, beban skok belakang memang berat.

Semula  ada ide untuk ganti per. Namun setelah tanya sana-sini, ternyata harga per baru cukup mahal. Bahkan per bekas juga cukup mahal. Sementara kita tidak bisa tahu mutunya.

Akhirnya setelah diskusi dengan tukang skok, maka diambil jalan yaitu meninggikan mangkok dudukan per. Hal in diambil dengan pertimbangan, bahwa skok juga telah bocor. Per juga kayaknya belum pernah dipotong.
Gambar per, masih 6 ulir. Mungkin belum pernah dipotong, namun sudah lemes.

Langkah pertama adalah melepas skok dari mobil, dan memisahkan dengan pernya. 

Kemudian mangkok dudukan per dipotong dengan cara digergaji. 

Kemudian posisi mangkok dudukan per geser posisinya agak naik sekitar 4 cm. Kemudian dilas. Saat pengelasan, sempat berdebat dengan tukang skok. Saya menginginkan dilas dengan menggunakan las listrik. Karena beberapa teman menyatakan bahwa wajib menggunakan las listrik. Namun tukang skok kukuh mengatakan bahwa cukup dengan las karbit. Dia sudah pengalaman puluhan kali, dan tidak pernah ada keluhan. Akhirnya saya mengalah, karena memang di sebelah tukang skok hanya ada tukang las karbit. Sedangkan untuk las listrik harus pergi sekitar 5 km.

Akhirnya dudukan skok sukses dinaikkan. 
Selanjutnya tukang skok mengerjakan tugasnya. Seal skok lama dilepas. Kemudian diisi oli lagi. Lalu pasang seal baru. Dan selesailah. Tinggal pasang saja. 

Setelah ditinggikan, nampak bagian belakang agak nungging sedikit. Berdasarkan pengamatan sepintas, saya merasakan kalau bagian belakang lebih tinggi terasa lebih nyaman saat dikendarai.
Untuk operasi kali ini saya mengeluarkan biaya :
1. Ongkos las  Rp. 30.000,-
2. Ongkos rekondisi skok (isi oli, ganti seal, pasang stopper) Rp. 160.000,-
          Total Rp. 190.000,-

Operasi skok ini dilakukan oleh bengkel skok Cak Imam. Posisinya di bekas timbangan Kletek, sebelah timur SPBU Kletek.
Murah, kerjaan rapi, langganannya banyak.

Mudah-mudahan awet.

Komentar

  1. Terima kasih sampun kersa pinarak...

    BalasHapus
  2. wah kalo dijakarta dimana yaa rekondisi shock yang bagus,,, dan no tipu2? ijin baca2 yah om,,, thanks

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. kalau di samarinda KALTIM ada kenalan atau relasi gak mas priyo

      Hapus
  4. Bisa tak coba mas kapan-kapan

    BalasHapus
  5. Sepurane mas, tanglet umpami yaris lele 2014 saget dipun inggilaken suspensine nopo mboten mas?

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Ne ningikne bodi ngarep ford laser pripon mas

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kotak Sekring dalam Kabin

Meskipun letaknya di dalam kabin, tutup kotak sekring Ford Laser eks taksi yang berada di samping pintu pengemudi ternyata tidak sepenuhnya “aman”, alias bisa saja hilang. Mungkin karena memang sudah tidak ada saat meminangnya dulu atau memang terlupa memasangnya kembali sehingga kemudian hilang. Padahal tutup kotak tersebut relatif penting. Pasalnya, di atas tutup tersebut terdapat petunjuk yang berisikan informasi besaran amper dan kegunaan fungsi sekring tersebut. Sehingga memudahkan kita saat mengganti salah satu sekring yang putus dengan besaran amper yang sesuai. Tanpa berpanjang lebar lagi, di bawah ini adalah gambar pada tutup kotak sekring yang berada dalam kabin Ford Laser eks taksi. Semoga penayangan artikel ini dapat memenuhi permintaan pembaca yang masuk ke redaksi www.fordlaserbogor.blogspot.com . Semoga bermanfaat. (FLB) 2 komentar

BAJAK DAN FILOSOFINYA

Beberapa hari yang lalu saya pulang ke desa. Ada nuansa berbeda yang bikin saya bernostalgia. Waktu itu awal musim tanam padi. Para petani hiruk pikuk mengolah tanahnya. Suara deru traktor tangan terdengar bahkan sampai malam hari. Di sela- sela hilir mudik traktor tangan, saya melihat satu hal yang langka. Seorang petani berseru mengendalikan 2 ekor sapi yang sedang menarik bajak. Pemandangan yang langka. Yang mulai hilang ketika saya menginjak SMP. Tahun 90an. Dimana jasa bajak tradisional ini digantikan dengan traktor tangan. Gambar : orang sedang membajak sawah. Di balik alat bajak yang ditarik dengan 2 ekor sapi atau kerbau ini, tersimpan ajaran filosofi yang tinggi.Sunan Kalijaga adalah orang yang menyebarkan filosofi ini. Ini pernah saya dengar dari embah saya dulu. Adapun beberapa filosofi bajak yang masih saya ingat adalah sebagai berikut : 1.  LUKU. Dalam bahasa Jawa, bajak disebut dengan LUKU. Berawal dari kata LAKU atau MLAKU.   Artinya, orang membaja

GANTI SHOCK ABSORBER

Setelah setahun lebih si Ghia mengabdi, mulailah terasa ada gangguan di kaki-kaki. Skok terasa mati. Kalo melewati jalan tidak rata, terdengar gluduk-gluduk cukup keras. Semakin lama semakin keras. Saya cek kondisi shock, ternyata semua (kiri dan kanan) sudah basah dengan oli. Mungkin selain faktor umur,  ini disebabkan si Ghia seringkali digunakan untuk memuat barang hingga overload. Sebagai gambaran, kalau musin jeruk, sering digunakan untuk mengangkut jeruk. Pernah saat mudik, bagasi dipenuhi dengan jeruk Bali. Ditambah dengan 3 orang dewasa, 1 remaja dan 1 anak-anak. Terasa sekali posisi si Ghia sampai mendongak. Kejadian ini juga dialami saat musim mangga. Setelah mencari informasi kanan kiri, maka diputuskan untuk ganti shock absorber. Pilihannya adalah harga termurah. Merk Shibaruni. Harga Rp. 450ribu sepasang. Sekalian juga belanja boot shock, dan karet tatakan spiral. Untuk penggantian diputuskan untuk dikerjakan sendiri. Dengan modal nekat hasil googling. Hari Minggu