Langsung ke konten utama

Postingan

SERBA SERBI AKI

Salah satu part dari FL kesayangan kita adalah Battery atau Accu atau lazim kita namakan dengan istilah AKI. Aki ini harganya lumayan bikin kita manyun. Oleh karena itu, ada baiknya bila kita memelihara AKI agar lebih awet dan umurnya panjang. Om Tjipto Cece, Flocker dari daerah Turen Malang menularkan ilmunya tentang aki tersebut. Monggo disimak.  Aki ketika kita pakai di kendaraan harusnya lebih awet. Karena proses pengisian yg fluktuatif. Tegangan pengisian dari dinamo isi (alternator)  naik turun (tergatung rpm mesin). Tegangan yang naik turun ini justru punya efek positif. Merontokan kerak yang menempel pada sel aki. Kerak tersebut terbentuk dari proses kimia aki itu sendiri.  Untuk aki basah, seharusnya untuk menjaga performa aki. Kita rutin paling tidak setahun sekali aki di korahi, digojagi. Cara gampang adalah pergi ke tukang aki. Bilang ke tukang aki agar di kuras ganti air sekalian membuang kotoran serpihan2 yang timbul dari proses kimia aki. Alhasil umur aki
Postingan terbaru

SENI MEMELIHARA MOBIL TUA

Memelihara mobil tua memang bisa menimbulkan keasyikan tersendiri.  Yang utama adalah membuat kita bertambah pintar. Ini sangat saya rasakan sendiri.  Dari dahulu yang hanya tahu menginjak gas dan rem. Sekarang sudah bisa sedikit-sedikit bongkar pasang beberapa bagian mobil. Selain itu, berkendara menempuh perjalanan jauh bisa dilakukan dengan penuh percaya diri.  Apalagi setelah mengalami masalah, dan semua bisa terselesaikan dengan mulus. Kepercayaan diri jadi tambah meningkat. Selama memelihara FL Ghia tahun 89, beberapa kali saya sempat mengalami masalah di perjalanan.  Alhamdulillah, semua bisa saya atasi. Pengalaman pertama adalah saat bepergian dengan keluarga ke Jember. Si Ghia sebenarnya menempuh perjalanan yang cukup jauh. Dari Sidoarjo ke Magetan - Sidoarjo - Jember - Sidoarjo.  Saat masuk wilayah Jember, kondisi hujan deras. Tiba-tiba lampu sign Ghia nggak mau nyala sama sekali. Baik ke kiri maupun kanan tidak nyala. Namun kalau dinyalakan lampu hazard, mau nyala. Un

MODIFIKASI SHOCK SUPPORT

Berawal dari rasa jengkel. Karena shock support belakang si Galabrit yang cepat sekali jebol. Umurnya sangat pendek, tidak mencapai hitungan tahun. Sebentar pasang, sebentar gemlodak lagi. Shock support jebol ditandai dengan timbulnya suara gemlodak dari arah belakang atas. Bila dibongkar, akan nampak kalo bushing besi sudah terlepas dari karetnya. Akibatnya, as skok bisa bergerak liar naik turun. Lama kelamaan, gerakan bushing yang terlepas itu akan merusakkan karet support. Sehingga makin lama makin lebar. Perbandingan shock support yang jebol dan baru. As skok pada dasarnya hanya boleh bergerak naik turun (vertikal saja). Bila karet sudah melebar lubangnya, maka gerakan as skok memungkinkan untuk bergerak horizontal (menyamping). Hal ini akan membawa akibat seal (sil) skok akan cepat rusak. Karena terkena tekanan ke kiri dan kanan. Bila seal rusak, maka oli shock akan keluar. Lama kelamaan kering dan as bisa baret. Padahal harga skok jauh lebih mahal dibandingkan dengan pa

OPERASI BESAR

Melaksanakan prosedur standart pemakaian mobil bekas yang baru dibeli. Penulis menuju ke bengkel FJC di Sawocangkring. Di bawah asuhan Abah Rofik dan mekanik handal Aditya Permana Putra. Bengkel ini sudah teruji di bidang otomotif, terutama ford laser. Penulis berencana mengganti timmingbelt dan seal klep. Dan proses eksekusi ditangani langsung oleh Master Aditya. Rencana tinggal rencana. Setelah dibongkar, ternyata ketahuan bahwa sehel sudah lumayan oblak. Dan karena budget yang terbatas, maka diambil keputusan untuk ganti ring seher saja. Dengan harapan bisa memperpanjang umur sementahun. Dan dari oprek ganti ring seher dan seal klep tersebut, keluar biaya sebagai berikut : - Ring seher Riken OS25 = Rp. 248.000 - Seal klep NOK 16 biji @ Rp. 8.000 = Rp. 128.000 - Timming belt = Rp. 150.000 - Packing kop ITE = Rp. 110.000 - Oli mesin prima xp = Rp. 150.000 - Ongkos jasa = Rp. 800.000

PROBLEM AC

Baru beberapa hari menghuni garasi. Galaco mulai berulah. Tiba-tiba saja AC tidak mau nyala. Setelah berusaha sendiri untuk mengatasi dan tidak berhasil. Akhirnya meluncur ke bengkel AC. Tujuan utama adalah ke Yani AC di Kebraon. Namun ternyata tutup. Akhirnya bergeser ke bengkel AC di sebelahnya. Di bengkel ini, cek kompressor OK. Semua OK. Tinggal urut perkabelan saja. Ternyata relay yg merupakan jalur aslinya telah wafat. Karena model relay yang unik, bawaan pabrik. Maka diambil mudahnya, dibuatkan relay baru. Disini penulis merasa kena palak. Dengan mengurut kabel saja, penulis kena getok 450 rb. RInciannya : - Relay 2 pcs @ Rp. 70.000,- = Rp. 140.000,- (aslinya di toko 18rb/pcs). - soket & kabel  = Rp. 60.000,- (aslinya soket yg bagus 2 rban/biji x 8 biji) - Sekering & rumahnya 2 pcs @ 10rb = Rp. 20.000,- - Termostat = Rp. 130.000,-  - Jasa = Rp. 100.000,- Total = Rp. 450.000,- Hasilnya, malamnya dipakai mudik ke Magetan, AC mati lagi di Jombang. Esoknya, di M

SELAMAT DATANG GALACO

Lama tidak aktif. Saya akan kembali menulis pengalaman piara motuba saya. Jadi begini... Setelah sekitar 5 tahun memelihara Blughi, Ford Laser Ghia tahun 1989. Maka penulis tertarik dengan varian Ford Laser lainnya. Dimulai saat test drive si Maron, Ford Laser Gala tahun 1991 di Kopdar X Mojokerto. Si Maron ini milik om Abenk D Pedros. Saya merasa FL Gala ini nyaman sekali. Lebih halus dan kedap dibanding Blughi. Timbullah rasa ketertarikan. Setelah beberapa lama berkonsultasi, maka jatuhlah pilihan untuk ganti unit. Dari Ghia 89 ke Gala 91. Kebetulan keponakan sedang butuh unit. Jadilah Blughi dipiara oleh keponakan. Dan saya meminang Gala. Gala ini berwarna coklat. Makanya dinamakan Galaco. Dapat dari Flocker Jakarta. Transaksi hanya dengan lihat gambar, dan saling percaya. Galaco diantar ke Surabaya oleh pemiliknya langsung. Ketemu pertama, langsung jatuh cinta. Emang rasanya beda. Dengan mesin SOHC 1600 cc, pakai timming belt. Terasa beda dengan Blughi yang memakai rantai k

LEGENDA : ASAL USUL PACITAN

Legenda adalah cerita rakyat yang kebanyakan dihubungkan dengan asal usul nama daerah atau tempat. Ada legenda Sangkuriang (gunung Tangkubanperahu), Legenda Toba (Danau Toba), dan lain-lain. Karena legenda tidak bisa dibuktikan kebenarannya, maka tidak heran kalau ada lebih dari satu versi. Penulis ingat Legenda asal usul nama Pacitan.  Seingat penulis, ada 2 versi asal usul Pacitan. Yaitu dari kata Pace dan dari kata pacitan (suguhan). Versi Pace. Saat pangeran Mangkubumi (sultan Hamengkubuwono I) sedang berjuang melawan Belanda dan Sunan Pakubuwono, pasukannya mengalami kekalahan dan melarikan diri ke arah selatan. Di daerah yang kering dan tandus. Pangeran dan pasukannya kelaparan. Karena alam yang tandus, sangat susah menemukan makanan dan air untuk minum.   Salah seorang abdi dalem bernama Setra Ketipa, berusaha mencari buah untuk mengganjal perut. Sekian lama mencari, dia tidak menemukan apa-apa. Sampai di bagian timur tempat Pangeran Mangkubumi beristirahat, dia menemu