Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

NDESO

Beberapa waktu yang lalu saya membaca artikel di sebuah blog. Tentang seorang Gubernur yang dibilang sebagai orang ndeso dan berpikiran kota. Sebelumnya banyak juga orang yang menggunakan kata-kata "ndeso". Menurut bahasa Jawa, "ndeso" berasal dari kata "desa" (dibaca = deso). Artinya adalah suatu tempat atau daerah yang terletak jauh dari kota. Kalo dalam struktur pemerintahan, desa adalah pemerintahan paling bawah yang dikepalai oleh seorang kepala desa. Kata "ndeso" digunakan untuk menggambarkan seorang yang berasal dari desa. Kurang pengalaman, kurang wawasan, sehingga kalau diajak keluar dari lingkungannya akan menjadi terheran-heran. Nggumunan. Sebenarnya ini tidak salah. Walau tidak sepenuhnya benar. Namun akhir-akhir ini kata-kata "ndeso" digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak baik. Kalau ada orang yang suka berkelahi, dibilang ndeso. Kalo suka bikin rusuh, dibilang ndeso. Miskin, dibilang sebagai rejeki ndeso.

MOTOR MATIC

       Sekarang ini kendaraan motor matic sudah merajai jalanan. Semenjak booming motor Mio lansiran Yamaha, kemudian bertebaran merk matic baru. Honda dan Suzuki tidak mau kalah. Mengeluarkan serial motor matic. Honda mengeluarkan Vario dan Beat. Suzuki mengeluarkan Spin dan Skywave. Sedangkan Yamaha mengeluarkan Mio dan  Nouvo. Perkembangan selanjutnya, berbagai varian muncul seperti jamur di musim hujan.        Pertama melihat motor matic, saya mempunyai kesan kurang bagus. Menurut kesan saya, motor matic pasti akan mempunyai tarikan yang lemot. Tidak kontan. Kurang bertenaga. Boros bahan bakar. Kurang kuat di tanjakan. Oleh karena itu, baru setelah 10 tahunan semenjak motor matic keluar pertama kali, saya masih belum tertarik untuk memiliki motor matic.       Pengalaman pertama kali memakai motor matic adalah saat menggunakan Yamaha Mio milik keponakan. Saya termasuk tidak terkesan dengan performanya. Seperti dugaan saya. Tarikan kurang spontan. Dan mesin terlalu menderu. Walaup