Langsung ke konten utama

GANTI SHOCK ABSORBER

Setelah setahun lebih si Ghia mengabdi, mulailah terasa ada gangguan di kaki-kaki. Skok terasa mati. Kalo melewati jalan tidak rata, terdengar gluduk-gluduk cukup keras. Semakin lama semakin keras. Saya cek kondisi shock, ternyata semua (kiri dan kanan) sudah basah dengan oli. Mungkin selain faktor umur,  ini disebabkan si Ghia seringkali digunakan untuk memuat barang hingga overload.

Sebagai gambaran, kalau musin jeruk, sering digunakan untuk mengangkut jeruk. Pernah saat mudik, bagasi dipenuhi dengan jeruk Bali. Ditambah dengan 3 orang dewasa, 1 remaja dan 1 anak-anak. Terasa sekali posisi si Ghia sampai mendongak. Kejadian ini juga dialami saat musim mangga.

Setelah mencari informasi kanan kiri, maka diputuskan untuk ganti shock absorber. Pilihannya adalah harga termurah. Merk Shibaruni. Harga Rp. 450ribu sepasang. Sekalian juga belanja boot shock, dan karet tatakan spiral.

Untuk penggantian diputuskan untuk dikerjakan sendiri. Dengan modal nekat hasil googling.

Hari Minggu pagi-pagi proyek penggantian dimulai. Untuk membongkar pasang dibantu oleh asisten si Sulung.

Langkah-langkah melepas shock :
  1. Lepas 2 baut yang mengikat shock dengan tromol.
  2. Lepas 1 baut yang mengikat shock dengan lengan ayun.
  3. Dengan hati-hati, lepas pipa ledeng rem. Harus hati-hati karena kalo sampai patah, bakalan panjang ceritanya.
  4. Lepas 2 baut yang mengikat shock absorber dengan body mobil.Baut dilepas oleh si Sulung, saya yang menahan di bawah.
  5. Keluarkan shock dengan hati-hati.
Untuk melepas shock ini tidak butuh waktu lama. Membongkar memang lebih mudah dibandingkan dengan memasangnya.
Setelah lepas dari mobil, maka langkah selanjutnya adalah melepas/memisahkan shock dengan spiralnya dan dudukannya (shock support).
Langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Gunakan kunci sok ukuran 17.
  2. Posisikan shock rebah di tanah. Ini untuk menjaga efek lepasnya spiral yang dapat melontarkan shock support. Kalau posisi berdiri, shok support akan terbang dan mungkin menimpa kepala kita.
  3. Tahan shock support dan putar kunci. Lepas baut. Setelah baut lepas, mungkin shock support masih nyantol. Untuk itu perlu dipukul-pukul pada per-nya sampai lepas.
  4. Dan lepaslah.
 
Posisi melepas per harus rebah di tanah. (gambar dari Google).

Setelah lepas, ternyata bahwa kondisi shock support sudah rusak. Karetnya sudah pecah. Mungkin ini yang menimbulkan suara gluduk-gluduk.  Akhirnya terpaksa belanja lagi shock support.

Shock belakang baru. Harga sepasang Rp. 450ribu. Secara kenampakan, lebih ringkih. Shock lama di mobil yang ada tulisannya "Made in Australia". Lebih kokoh. 


Shock support baru imitasi. Harga Rp. 95ribu/pcs. Secara kenampakan lebih tipis dibanding yang lama terpasang di mobil.

 Karet boot shock Harga Rp. 50ribu/pcs. Boot sekaligus stopper.


Karet dudukan per spiral, harga Rp. 25ribu/ pack (2 pcs).

Setelah semua siap, maka dilakukan pemasangan shock baru. Untuk pemasangan, saya menggunakan bantuan alat bikinan sendiri. Terbuat dari kayu. sayangnya lupa tidak difoto. Adapun sistem kerjanya seperti skema di bawah.


Skema alat buatan sendiri untuk memasang shock.  Dongkrak mendorong shock ke atas, sampai as muncul dan baut bisa dipasangkan.

Langkah-langkah pemasangan shock :
  1. Pasang karet dudukan per pada mangkoknya.
  2. Pasang per dan posisikan secara pas pada mangkoknya.
  3. Pasang karet boot. 
  4. Panjangkan as shock sampai maksimal. Dengan menggunakan alas kain, pegang as dengan menggunakan tang (tang jepit kalo ada). 
  5. Letakkan shock support di atas per. Atur posisinya biar pas. Atur posisi shock pada alat, agar saat didongkrak tidak meleset.
  6. Naikkan dongkrak pelan-pelan. Posisikan as pada lobang shock support. 
  7. Dongkrak terus sampai as muncul di lubang shock support. Lalu pasang bautnya. Kencangkan secukupnya. 
  8. Turunkan dongkrak dan ambil shock yang sudah terpasang. Lalu kencangkan lagi sampai kencang benar.
  9. Shock siap dipasang di mobil
  10. Pasang dengan langkah terbalik dari waktu membongkar.

Pekerjaan ini saya kerjakan seharian. Dari pagi sampai maghrib baru kelar. Hasilnya, suara gluduk-gluduk langsung hilang.

Belanja :
  1. Sepasang shock absorber merk Shibaruni Rp. 450.000,-
  2. Shock support 2 x 95.000 = Rp. 190.000,-
  3. Boot shock 2 x 50.000 = Rp. 100.000,-
  4. Karet dudukan  Rp. 25.000,-
Total Rp. 765.000,-
 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kotak Sekring dalam Kabin

Meskipun letaknya di dalam kabin, tutup kotak sekring Ford Laser eks taksi yang berada di samping pintu pengemudi ternyata tidak sepenuhnya “aman”, alias bisa saja hilang. Mungkin karena memang sudah tidak ada saat meminangnya dulu atau memang terlupa memasangnya kembali sehingga kemudian hilang. Padahal tutup kotak tersebut relatif penting. Pasalnya, di atas tutup tersebut terdapat petunjuk yang berisikan informasi besaran amper dan kegunaan fungsi sekring tersebut. Sehingga memudahkan kita saat mengganti salah satu sekring yang putus dengan besaran amper yang sesuai. Tanpa berpanjang lebar lagi, di bawah ini adalah gambar pada tutup kotak sekring yang berada dalam kabin Ford Laser eks taksi. Semoga penayangan artikel ini dapat memenuhi permintaan pembaca yang masuk ke redaksi www.fordlaserbogor.blogspot.com . Semoga bermanfaat. (FLB) 2 komentar

BAJAK DAN FILOSOFINYA

Beberapa hari yang lalu saya pulang ke desa. Ada nuansa berbeda yang bikin saya bernostalgia. Waktu itu awal musim tanam padi. Para petani hiruk pikuk mengolah tanahnya. Suara deru traktor tangan terdengar bahkan sampai malam hari. Di sela- sela hilir mudik traktor tangan, saya melihat satu hal yang langka. Seorang petani berseru mengendalikan 2 ekor sapi yang sedang menarik bajak. Pemandangan yang langka. Yang mulai hilang ketika saya menginjak SMP. Tahun 90an. Dimana jasa bajak tradisional ini digantikan dengan traktor tangan. Gambar : orang sedang membajak sawah. Di balik alat bajak yang ditarik dengan 2 ekor sapi atau kerbau ini, tersimpan ajaran filosofi yang tinggi.Sunan Kalijaga adalah orang yang menyebarkan filosofi ini. Ini pernah saya dengar dari embah saya dulu. Adapun beberapa filosofi bajak yang masih saya ingat adalah sebagai berikut : 1.  LUKU. Dalam bahasa Jawa, bajak disebut dengan LUKU. Berawal dari kata LAKU atau MLAKU.   Artinya, orang membaja