Langsung ke konten utama

BUANG ANGIN



Pagi ini, Minggu tgl 6 April 2014, bertepatan dengan ulang tahun saya.  Rencananya mau berangkat ikut Kopdar FLOCK Jatim.  Sempatkan dulu ngolong untuk periksa si Ghia.  Karena tadi malam barusan dipakai perjalanan Sidoarjo-Malang PP. Waktu perjalanan pulang rem terasa agak ngelos.

Ternyata di roda belakang sebelah kanan ada rembesan.  Kelihatannya minyak rem.  Akhirnya gak jadi berangkat.  Bongkar roda kanan belakang.  

Alhasil, ternyata pipa ledeng rem patah.  Mungkin karena sering dibengkok-bengkokkan waktu bongkar Skok.  Selain itu kelihatan kalau pipa sudah terkena karatan.
Setelah pipa ledeng yang patah dilepas, berangkat ke toko spareparts di Sepanjang.  Langsung ke toko ANC.  Selama ini memang ANC merupakan toko yang menyediakan parts mobil jenis sedan cukup lengkap di Sepanjang.  Sedangkan toko lainnya kebanyakan menyediakan parts mobil niaga.


Pipa ledeng rem baru saya tebus dengan harga 10 ribu rupiah saja. Langsung kembali dan pasang.

Pemasalahan muncul ketika mau buang angin rem.  Biasanya buang angin memang harus dilakukan 2 orang.  Biasanya si Sulung yang membantu.  Bagian nginjak pedal rem.  Masalahnya, saat ini si Sulung sedang ada acara di sekolahan. Sementara, Nyonya besar  juga sedang tidak ada di rumah.  

Sempat mikir beberapa lama.  Lalu teringat postingan seorang Flocker.  Yang mengatakan bahwa buang angin bisa dilakukan sendirian.  Dengan paparan cara kerjanya. Walaupun tidak ada gambarnya.

Berbekal ingatan itu, lalu mulailah mencoba.
Caranya adalah sebagai berikut :

  1. Sambung ujung nepel pembuangan dengan selang.  Selang harus pas terpasang, dan cukup panjang. Selang harus terpasang pas, supaya tidak ada udara yang masuk lewat nepel itu.

  2. Atur posisi selang agar berada di atas lubang nepel. 
  3. Kendorkan baut pipa nepel. 
  4. Nyalakan mesin, kemudian injak rem berulang kali. 
  5.  Perhatikan minyak rem yang keluar.  Lakukan terus sampai minyak yang keluar tidak mengandung gelembung udara.  Injak-injak terus rem, sampai gelembung udara keluar dari selang.  Hentikan injakan rem, bila di selang sudah tidak ada gelembung udara. 
  6.  Kencangkan baut  pipa nepel. 
  7.  Matikan mesin dan proses buang angin telah selesai.

Cara ini telah saya coba dan berhasil.  Prinsipnya, bila sudah tidak ada gelembung udara, maka saat injakan pedal dilepas, maka minyak di selang akan mengisi caliper rem lagi.  Jadi  tidak terisi oleh udara.

Selamat mencoba….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kotak Sekring dalam Kabin

Meskipun letaknya di dalam kabin, tutup kotak sekring Ford Laser eks taksi yang berada di samping pintu pengemudi ternyata tidak sepenuhnya “aman”, alias bisa saja hilang. Mungkin karena memang sudah tidak ada saat meminangnya dulu atau memang terlupa memasangnya kembali sehingga kemudian hilang. Padahal tutup kotak tersebut relatif penting. Pasalnya, di atas tutup tersebut terdapat petunjuk yang berisikan informasi besaran amper dan kegunaan fungsi sekring tersebut. Sehingga memudahkan kita saat mengganti salah satu sekring yang putus dengan besaran amper yang sesuai. Tanpa berpanjang lebar lagi, di bawah ini adalah gambar pada tutup kotak sekring yang berada dalam kabin Ford Laser eks taksi. Semoga penayangan artikel ini dapat memenuhi permintaan pembaca yang masuk ke redaksi www.fordlaserbogor.blogspot.com . Semoga bermanfaat. (FLB) 2 komentar

BAJAK DAN FILOSOFINYA

Beberapa hari yang lalu saya pulang ke desa. Ada nuansa berbeda yang bikin saya bernostalgia. Waktu itu awal musim tanam padi. Para petani hiruk pikuk mengolah tanahnya. Suara deru traktor tangan terdengar bahkan sampai malam hari. Di sela- sela hilir mudik traktor tangan, saya melihat satu hal yang langka. Seorang petani berseru mengendalikan 2 ekor sapi yang sedang menarik bajak. Pemandangan yang langka. Yang mulai hilang ketika saya menginjak SMP. Tahun 90an. Dimana jasa bajak tradisional ini digantikan dengan traktor tangan. Gambar : orang sedang membajak sawah. Di balik alat bajak yang ditarik dengan 2 ekor sapi atau kerbau ini, tersimpan ajaran filosofi yang tinggi.Sunan Kalijaga adalah orang yang menyebarkan filosofi ini. Ini pernah saya dengar dari embah saya dulu. Adapun beberapa filosofi bajak yang masih saya ingat adalah sebagai berikut : 1.  LUKU. Dalam bahasa Jawa, bajak disebut dengan LUKU. Berawal dari kata LAKU atau MLAKU.   Artinya, orang membaja

GANTI SHOCK ABSORBER

Setelah setahun lebih si Ghia mengabdi, mulailah terasa ada gangguan di kaki-kaki. Skok terasa mati. Kalo melewati jalan tidak rata, terdengar gluduk-gluduk cukup keras. Semakin lama semakin keras. Saya cek kondisi shock, ternyata semua (kiri dan kanan) sudah basah dengan oli. Mungkin selain faktor umur,  ini disebabkan si Ghia seringkali digunakan untuk memuat barang hingga overload. Sebagai gambaran, kalau musin jeruk, sering digunakan untuk mengangkut jeruk. Pernah saat mudik, bagasi dipenuhi dengan jeruk Bali. Ditambah dengan 3 orang dewasa, 1 remaja dan 1 anak-anak. Terasa sekali posisi si Ghia sampai mendongak. Kejadian ini juga dialami saat musim mangga. Setelah mencari informasi kanan kiri, maka diputuskan untuk ganti shock absorber. Pilihannya adalah harga termurah. Merk Shibaruni. Harga Rp. 450ribu sepasang. Sekalian juga belanja boot shock, dan karet tatakan spiral. Untuk penggantian diputuskan untuk dikerjakan sendiri. Dengan modal nekat hasil googling. Hari Minggu