Langsung ke konten utama

09-09-09

Empat tahun yang lalu, anak kami yang kedua  hadir di dunia. Dalam kondisi yang serba prihatin.  Tidak ada kerabat yang menyambutya. Tidak ada embah dari Magetan. Karena kondisi mbah Buyut sedang kritis. Dan ternyata 3 hari kemudian akhinrya menghadap Illahi.

Tidak ada embah dari Trenggalek. Karena embah Kakung juga dalam keadaan sakit stroke. Dan embah putri baru saja kecelakaan.

Maka, hanya saya -ayahnya-  yang menunggui ibunya. Berjuang untuk menghantarkannya menginjakkan kaki di dunia ini. Dan ternyata, di tanggal yang cantik ini, dia lahir. Dengan normal. Dengan pertolongan seorang bidan. Hanya 2 jam saja dia membuat kami semua khawatir. Dan lahir dengan selamat. 
Dalam suasana puasa kami menyambut kehadirannya.  Mencoba dengan segenap kemampuan kami. Dengan keterbatasan pengalaman kami. Tanpa tuntunan dari para orang tua.

Sekarang anak ini sudah 4 tahun.

Di tahun pertama.  Betapa kami harus bersusah payah membesarkannya. Dengan kondisi lahir  yang kurang berat.badan. Akhirnya di matanya terbayang warna kuning. Kami berusaha menghilangkan warna kuning di matanya. Dengan cara tradisional. Setiap pagi harus berjemur di matahari pagi.
 
Tidak hanya itu saja. Sebagai anak kedua, dia sangat rewel dibandingkan kakaknya. Dia tidak mau minum susu dengan botol. Sementara ASI ibunya tidak mampu mengenyangkannya. Apalagi ibunya harus bekerja tiap hari.  Maka terpaksa tiap hari susu diminumkan dengan sendok. Tentu saja bayi ini tidak dengan sukarela mau minum dengan sendok.

Kehadirannya juga membuat beberapa target tertunda.  Ibunya yang dipanggil diklat pra jabatan, harus menunda karena baru melahirkan 3 minggu.  Sampai kemudian menjelang satu tahun, barulah bisa melaksanakan diklat pra jabatan.

Dan ajaibnya, ternyata bayi kami tidak selalu menyulitkan. Hanya berselang 3 hari sebelum ibunya berangkat pra jabatan, si bayi mau minum dengan botol (dot). Sungguh, saat itu kami takjub. Ternyata Alloh memberikan kemudahan kepada kami.

Hingga tahun kedua dan ketiga, kamu tumbuh dengan pesat. Kamu tumbuh menjadi anak yang menggemaskan. Tidak saja bagi kami orang tuanya. Banyak orang gemas melihat kelucuan anak kami. Sedikit gendut, namun tetap lincah. Bicaranya banyak. Suka akting. Dan termasuk anak yang pemberani.

Mengherankan juga. Anak ini dengan sendirinya tidak mau minum susu. Malahan susu yang kami beli untuk jatah 1 bulan, tidak habis sampai berbulan-bulan. Walau kadang-kadang saat tidur malam, kami masih bisa meminumkan susu buatnya. 

Hanya satu yang agak merisaukan kami. Yaitu kesulitan kami untuk mengendalikanmu membeli mainan kereta Thomas. Mungkin sudah lebih dari 20 buah kereta mainan sudah kami belikan. Dari yang termurah, harga puluhan ribu. Sampai yang mahal harga ratusan ribu.


Apapun, kami bangga memilikimu nak. Selamat ulang tahun yang ke 4 nak. Semoga panjang umur, tumbuh menjadi manusia yang berguna bagi nusa bangsa dan agama. Mampu membanggakan orang tua. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kotak Sekring dalam Kabin

Meskipun letaknya di dalam kabin, tutup kotak sekring Ford Laser eks taksi yang berada di samping pintu pengemudi ternyata tidak sepenuhnya “aman”, alias bisa saja hilang. Mungkin karena memang sudah tidak ada saat meminangnya dulu atau memang terlupa memasangnya kembali sehingga kemudian hilang. Padahal tutup kotak tersebut relatif penting. Pasalnya, di atas tutup tersebut terdapat petunjuk yang berisikan informasi besaran amper dan kegunaan fungsi sekring tersebut. Sehingga memudahkan kita saat mengganti salah satu sekring yang putus dengan besaran amper yang sesuai. Tanpa berpanjang lebar lagi, di bawah ini adalah gambar pada tutup kotak sekring yang berada dalam kabin Ford Laser eks taksi. Semoga penayangan artikel ini dapat memenuhi permintaan pembaca yang masuk ke redaksi www.fordlaserbogor.blogspot.com . Semoga bermanfaat. (FLB) 2 komentar

BAJAK DAN FILOSOFINYA

Beberapa hari yang lalu saya pulang ke desa. Ada nuansa berbeda yang bikin saya bernostalgia. Waktu itu awal musim tanam padi. Para petani hiruk pikuk mengolah tanahnya. Suara deru traktor tangan terdengar bahkan sampai malam hari. Di sela- sela hilir mudik traktor tangan, saya melihat satu hal yang langka. Seorang petani berseru mengendalikan 2 ekor sapi yang sedang menarik bajak. Pemandangan yang langka. Yang mulai hilang ketika saya menginjak SMP. Tahun 90an. Dimana jasa bajak tradisional ini digantikan dengan traktor tangan. Gambar : orang sedang membajak sawah. Di balik alat bajak yang ditarik dengan 2 ekor sapi atau kerbau ini, tersimpan ajaran filosofi yang tinggi.Sunan Kalijaga adalah orang yang menyebarkan filosofi ini. Ini pernah saya dengar dari embah saya dulu. Adapun beberapa filosofi bajak yang masih saya ingat adalah sebagai berikut : 1.  LUKU. Dalam bahasa Jawa, bajak disebut dengan LUKU. Berawal dari kata LAKU atau MLAKU.   Artinya, orang membaja

GANTI SHOCK ABSORBER

Setelah setahun lebih si Ghia mengabdi, mulailah terasa ada gangguan di kaki-kaki. Skok terasa mati. Kalo melewati jalan tidak rata, terdengar gluduk-gluduk cukup keras. Semakin lama semakin keras. Saya cek kondisi shock, ternyata semua (kiri dan kanan) sudah basah dengan oli. Mungkin selain faktor umur,  ini disebabkan si Ghia seringkali digunakan untuk memuat barang hingga overload. Sebagai gambaran, kalau musin jeruk, sering digunakan untuk mengangkut jeruk. Pernah saat mudik, bagasi dipenuhi dengan jeruk Bali. Ditambah dengan 3 orang dewasa, 1 remaja dan 1 anak-anak. Terasa sekali posisi si Ghia sampai mendongak. Kejadian ini juga dialami saat musim mangga. Setelah mencari informasi kanan kiri, maka diputuskan untuk ganti shock absorber. Pilihannya adalah harga termurah. Merk Shibaruni. Harga Rp. 450ribu sepasang. Sekalian juga belanja boot shock, dan karet tatakan spiral. Untuk penggantian diputuskan untuk dikerjakan sendiri. Dengan modal nekat hasil googling. Hari Minggu