Langsung ke konten utama

MUTASI SIM 2

Setelah proses permohonan mutasi dari Polres Magetan selesai, maka tahap selanjutnya adalah pengurusan SIM di Polres Sidoarjo.

Berbekal hasil browsing di internet, pagi-pagi jam 8 saya sudah datang di Polres Sidoarjo.  Waktu masuk gerbang dihentikan oleh petugas jaga. Ditanya mau kemana. Saya jawab mau urus SIM.
"Sudah ada yang bantu? Mau dibantu?", tanya petugas berseragam.
"Enggak pak. Mau coba urus sendiri", jawab saya.
"Oke. Belok kanan parkir", katanya. Tidak memaksa memang, tapi rasanya agak kurang enak ada orang berseragam nawarin kayak calo.

Setelah parkir motor, langsung menuju koperasi untuk fotokopi KTP. Fotokopi 3 kali KTP dan SIM lama sekalian beli map. Sama mbak operator fotokopi disusun sekalian sama surat pengantar dari Polres Magetan. Bayar 3 ribu.  Lalu sama mbak ditunjukkan untuk menuju ruang tes kesehatan. Di tempat fotokopi ini sempat dirayu oleh calo untuk dibantu.  Tinggal foto aja....katanya. Tapi saya tolak dengan halus, bilang kalo sudah ada yang bantu.

Masuk ruang tes kesehatan. Bayar 20 ribu. Ditensi. Lalu dites buta warna, dengan membaca huruf tokek. Terus tes pandangan dengan membaca huruf yang semakin ke bawah semakin kecil. Hasilnya baik semua, normal. Lalu sama petugas diarahkan ke asuransi.

Keluar dari tes kesehatan, niatnya tidak bayar asuransi. Tapi bersamaan itu ada orang yang datang langsung masuk ruang asuransi.  Saya tanya, katanya dia tadi tidak bayar asuransi, di loket pendaftaran disuruh bayar dulu.  Lho, katanya tidak wajib? Daripada nanti bolak balik, udahlah...bayar aja. Bayar asuransi 30 ribu.

Dari asuransi menuju loket pendaftaran. Sama petugas pendaftaran disuruh ke ruang dokar (dokumen arsip) minta stempel.  Ke ruang dokar minta stempel. Map dan seluruh berkas distempel. Biaya gratis.

Kembali ke loket pendaftaran. Dikasih form kwitansi dan form isian.  Mengisi form-form sesuai dengan contoh yang dipajang di meja. Lalu ke BRI bayar. Untuk perpanjangan SIM C bayar 75 ribu. Lalu kembali ke loket pendaftaran.

Ke loket pendaftaran bagian verifikasi.  Berkas-berkas diperiksa semua. Disini timbul masalah. Ternyata lampiran buku induk dari Polres Magetan tidak tercantum nama saya. Rupanya petugas Polres Magetan salah ngeprint.  Awalnya petugas verifikasi minta saya kembali ke Magetan minta yang ada nama saya. Tapi dengan sedikit ngeyel dan memelas, dengan alasan jauh dan kerja, akhirnya petugas luluh juga.  Dengan meminta persetujuan komandannya, berkas lolos untuk diproses selanjutnya.  Berkas masuk ke bagian Entry Data, saya disuruh menunggu.

Selama menunggu saya perhatikan ada 2 orang tanpa seragam wira-wiri bawa berkas, sampai masuk ke meja petugas. Mungkin ini calo.  Juga ada petugas Sipil yg wira-wiri menguruskan berkas 2 orang. Berarti belum steril dari praktek percaloan.  Sekitar 5 menit, nama saya dipanggil.  Berkas dikasihkan ke saya, sambil diarahkan masuk ke ruang foto.

Masuk ruang foto, ada antrian 2 orang.  Tiba giliran, tandatangan dan sidik jari.  Lalu foto. Lalu dipersilahkan ke luar menunggu.
Di ruang foto ini ada juga petugas sipil yg masuk menyelipkan berkas.  Tidak lama, ada orang yang masuk antri foto.  Mungkin ini yang dimaksud oleh calo tadi. Tinggal tunggu foto.

Menunggu sekitar 10 menit.  Nama saya dipanggil. SIM sudah jadi. Hitung-hitung waktu yang dibutuhkan dari awal sampai SIM jadi mulai pukul 08.15-09.25.  Hanya 1 jam 10 menit.  Cepet bener.
Total biaya :
- foto copy  3 ribu
- kesehatan 20 ribu
- asuransi 30 ribu
- BRi 75 ribu
- Parkir 1 ribu
Total 129 ribu. 

Salut buat petugas Polres Sidoarjo.......Walau belum bebas dari percaloan, tapi yang mengurus lewat jalur resmi juga dilayani dengan baik...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kotak Sekring dalam Kabin

Meskipun letaknya di dalam kabin, tutup kotak sekring Ford Laser eks taksi yang berada di samping pintu pengemudi ternyata tidak sepenuhnya “aman”, alias bisa saja hilang. Mungkin karena memang sudah tidak ada saat meminangnya dulu atau memang terlupa memasangnya kembali sehingga kemudian hilang. Padahal tutup kotak tersebut relatif penting. Pasalnya, di atas tutup tersebut terdapat petunjuk yang berisikan informasi besaran amper dan kegunaan fungsi sekring tersebut. Sehingga memudahkan kita saat mengganti salah satu sekring yang putus dengan besaran amper yang sesuai. Tanpa berpanjang lebar lagi, di bawah ini adalah gambar pada tutup kotak sekring yang berada dalam kabin Ford Laser eks taksi. Semoga penayangan artikel ini dapat memenuhi permintaan pembaca yang masuk ke redaksi www.fordlaserbogor.blogspot.com . Semoga bermanfaat. (FLB) 2 komentar

BAJAK DAN FILOSOFINYA

Beberapa hari yang lalu saya pulang ke desa. Ada nuansa berbeda yang bikin saya bernostalgia. Waktu itu awal musim tanam padi. Para petani hiruk pikuk mengolah tanahnya. Suara deru traktor tangan terdengar bahkan sampai malam hari. Di sela- sela hilir mudik traktor tangan, saya melihat satu hal yang langka. Seorang petani berseru mengendalikan 2 ekor sapi yang sedang menarik bajak. Pemandangan yang langka. Yang mulai hilang ketika saya menginjak SMP. Tahun 90an. Dimana jasa bajak tradisional ini digantikan dengan traktor tangan. Gambar : orang sedang membajak sawah. Di balik alat bajak yang ditarik dengan 2 ekor sapi atau kerbau ini, tersimpan ajaran filosofi yang tinggi.Sunan Kalijaga adalah orang yang menyebarkan filosofi ini. Ini pernah saya dengar dari embah saya dulu. Adapun beberapa filosofi bajak yang masih saya ingat adalah sebagai berikut : 1.  LUKU. Dalam bahasa Jawa, bajak disebut dengan LUKU. Berawal dari kata LAKU atau MLAKU.   Artinya, orang membaja

GANTI SHOCK ABSORBER

Setelah setahun lebih si Ghia mengabdi, mulailah terasa ada gangguan di kaki-kaki. Skok terasa mati. Kalo melewati jalan tidak rata, terdengar gluduk-gluduk cukup keras. Semakin lama semakin keras. Saya cek kondisi shock, ternyata semua (kiri dan kanan) sudah basah dengan oli. Mungkin selain faktor umur,  ini disebabkan si Ghia seringkali digunakan untuk memuat barang hingga overload. Sebagai gambaran, kalau musin jeruk, sering digunakan untuk mengangkut jeruk. Pernah saat mudik, bagasi dipenuhi dengan jeruk Bali. Ditambah dengan 3 orang dewasa, 1 remaja dan 1 anak-anak. Terasa sekali posisi si Ghia sampai mendongak. Kejadian ini juga dialami saat musim mangga. Setelah mencari informasi kanan kiri, maka diputuskan untuk ganti shock absorber. Pilihannya adalah harga termurah. Merk Shibaruni. Harga Rp. 450ribu sepasang. Sekalian juga belanja boot shock, dan karet tatakan spiral. Untuk penggantian diputuskan untuk dikerjakan sendiri. Dengan modal nekat hasil googling. Hari Minggu