Langsung ke konten utama

MUTASI KENDARAAN

     Pada tanggal 14 Juni kemarin, saya ditemani oleh si Sulung berangkat ke Samsat Gresik. Tujuannya untuk mencabut berkas si Ghia. Si Ghia ini saya beli seken, atas nama orang Gresik. Mumpung masih ada pemutihan dan pembebasan BBN, saya berniat untuk memutasikan si Ghia ke Sidoarjo saja.

     Berangkat dari rumah jam 07.30 WIB, lewat Tol, sampai di Samsat jam 08.45 WIB. Langsung menuju ke fotocopy. Bilang ke petugas fotocopy, untuk mutasi.
      KTP saya, BPKB, STNK, Tanda Pembayaran Pajak, dan kuitansi pembelian semua difotocopy oleh petugas. Ditambah dengan Map yang ada tulisannya dari Samsat, total kena Rp. 5.000,-. Saya lihat, KTP dan STNK difotocopy dalam satu halaman sebanyak 5 buah. BPKB dan Kuitansi dicopy dalam satu lembar sebanyak 3 buah.
     Setelah dari fotocopy, lalu menuju ke loket cek fisik. Di loket cek fisik, dikasih formulir dan kertas untuk gesek. Lalu ke kendaraan, mencari juru gesek. Di lokasi ini sudah ada beberapa mobil yang antri digesek. Sambil menunggu, saya amati. Ternyata setiap habis digesek, pemilik kendaraan selalu memberi salam tempel kepada juru gesek. Nominalnya antara 5 ribu sampai 10 ribu.
     Setelah menungguk sekitar 15 menit, tiba giliran mobil digesek.  Esek-esek, lima menit selesai. Salam tempel 10ribu.
     Habis digesek, menuju ke gudang arsip. Oleh petugas, disuruh menunggu. Satu jam menunggu, saya lihat petugas seringkali hilir mudik keluar masuk ruangan. Pikir saya, ini nyari atau tidak ya..? Ternyata benar, setelah menunggu sampai jam 10.30 WIB, petugasnya memanggil nama saya.
     "Pak, ini saya mohon waktu untuk mencari berkas Bapak. Bapak tinggalkan nomor HP, dan catat nomor HP saya untuk saling mengecek.  Kira-kira Sabtu nanti, tolong SMS saya untuk mengecek", begitu kata P. Marsono, petugas gudang arsip Samsat.
     Walah-walah, tahu begitu, kenapa tidak dari tadi disuruh pulang aja?  Akhirnya semua berkas saya bawa pulang, setelah meninggalkan satu lembar fotocopy STNK di Gudang Arsip.
     Hari Senin, tgl. 18 Juni, saya SMS P. Marsono untuk tanyakan sudah ketemu atau belum. Ternyata belum ketemu. Beliau berjanji untuk menghubungi saya. Akhirnya, menunggu lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAJAK DAN FILOSOFINYA

Beberapa hari yang lalu saya pulang ke desa. Ada nuansa berbeda yang bikin saya bernostalgia. Waktu itu awal musim tanam padi. Para petani hiruk pikuk mengolah tanahnya. Suara deru traktor tangan terdengar bahkan sampai malam hari. Di sela- sela hilir mudik traktor tangan, saya melihat satu hal yang langka. Seorang petani berseru mengendalikan 2 ekor sapi yang sedang menarik bajak. Pemandangan yang langka. Yang mulai hilang ketika saya menginjak SMP. Tahun 90an. Dimana jasa bajak tradisional ini digantikan dengan traktor tangan. Gambar : orang sedang membajak sawah. Di balik alat bajak y...

Kotak Sekring dalam Kabin

Meskipun letaknya di dalam kabin, tutup kotak sekring Ford Laser eks taksi yang berada di samping pintu pengemudi ternyata tidak sepenuhnya “aman”, alias bisa saja hilang. Mungkin karena memang sudah tidak ada saat meminangnya dulu atau memang terlupa memasangnya kembali sehingga kemudian hilang. Padahal tutup kotak tersebut relatif penting. Pasalnya, di atas tutup tersebut terdapat petunjuk yang berisikan informasi besaran amper dan kegunaan fungsi sekring tersebut. Sehingga memudahkan kita saat mengganti salah satu sekring yang putus dengan besaran amper yang sesuai. Tanpa berpanjang lebar lagi, di bawah ini adalah gambar pada tutup kotak sekring yang berada dalam kabin Ford Laser eks taksi. Semoga penayangan artikel ini dapat memenuhi permintaan pembaca yang masuk ke redaksi www.fordlaserbogor.blogspot.com . Semoga bermanfaat. (FLB) 2 komentar

GANTI SHOCK ABSORBER

Setelah setahun lebih si Ghia mengabdi, mulailah terasa ada gangguan di kaki-kaki. Skok terasa mati. Kalo melewati jalan tidak rata, terdengar gluduk-gluduk cukup keras. Semakin lama semakin keras. Saya cek kondisi shock, ternyata semua (kiri dan kanan) sudah basah dengan oli. Mungkin selain faktor umur,  ini disebabkan si Ghia seringkali digunakan untuk memuat barang hingga overload. Sebagai gambaran, kalau musin jeruk, sering digunakan untuk mengangkut jeruk. Pernah saat mudik, bagasi dipenuhi dengan jeruk Bali. Ditambah dengan 3 orang dewasa, 1 remaja dan 1 anak-anak. Terasa sekali posisi si Ghia sampai mendongak. Kejadian ini juga dialami saat musim mangga. Setelah mencari informasi kanan kiri, maka diputuskan untuk ganti shock absorber. Pilihannya adalah harga termurah. Merk Shibaruni. Harga Rp. 450ribu sepasang. Sekalian juga belanja boot shock, dan karet tatakan spiral. Untuk penggantian diputuskan untuk dikerjakan sendiri. Dengan modal nekat hasil googling. Hari Mi...