Sudah 1 bulan ini saya dibuat pusing oleh power steering si Ghia. Minyaknya merembes di bagian bawah. Rembesannya tidak banyak, tetapi cukup meresahkan. Tiap kali habis dipakai untuk perjalanan jauh, harus nambah.
Surfing di Google, perkiraan yang bocor adalah seal-nya. Perkiraan biaya bongkar dan spare partnya sekitar 700rb-1,2 juta. Cukup menguras kantong. Padahal, kondisi power steering sudah tidak maksimal. Pompa sudah terdengar mendengung. Putaran stir agak berat. Kalo ditambah dengan servis pompa powernya, perkiraan jadi 1,5 juta. Tambah puyeng mikirnya.
Setelah lama mikir-mikir, maka langkah pertama yang saya ambil adalah berusaha menghentikan minyak power steering merembes. Bukan dengan mengganti seal, karena terbayang 700 ribu itu. Tapi dengan menggunakan minyak stop leak.
Minyak stop leak ini saya dapat infonya dari google juga. Membaca beberapa testimoni, kalo rembesan tidak parah bisa diatasi dengan minyak jenis ini. Muter-muter ke toko spare part di Sepanjang, ternyata tidak ada yang menyediakan minyak jenis ini. Langkah terakhir adalah mencari di Ace Hardware Royal Plaza. Ternyata ada 2 macam minyak stop leak. Yaitu Power Steering oil Stop Leak dan ATF Stop Leak, Sempat bingung mau ambil yang mana. Mestinya ambil yang PS Stop Leak. Tapi saya ingat, PS si Ghia menggunakan ATF Oli.
Akhirnya pulang dulu. Nyari-nyari literatur di Google. Mencari alasan mengapa pemilik sebelumnya menggunakan ATF, bukan PS Oil. Dari google ini, baru tahu bahwa ATF juga bisa digunakan untuk PS. Bahkan ada yang mengatakan lebih bagus. Dan untuk tambahannya, harus menggunakan ATF juga.
Maka, kembali lagi ke Ace Hardware, ambil Prestone ATF Stop Leak. Harganya Rp. 62.500,- kemasan 1 liter.
Sampai rumah, saya pelajari manualnya. Ternyata disarankan agar volume yang kita tambahkan tidak lebih dari 10%-nya. Jadi bingung, berapa kapasitas oli power steering. Karena tidak ketemu-ketemu, maka saya putuskan untuk menambahkan 20 ml saja. Dengan asumsi, dari satu testimoni, untuk menguras minyak power steering dibutuhkan 1 liter minyak lebih.
Akhirnya, minyak dalam reservoir saya sedot pakai suntikan tinta sebanyak 20 ml. Kemudian minyak Prestone ATF Stop Leak saya tambahkan dengan jumlah sama. Lalu si Ghia saya pakai mudik ke Trenggalek.
Perjalanan pertama setelah menggunakan Stop Leak Oli. Entah sugesti atau bukan, stir teras lebih ringan. Sampai Trenggalek sore, mobil diparkir. Besoknya, ternyata di kolong mobil tidak ada tetesan minyak PS. Tetapi waktu tanki reservoir dibuka, ternyata volumenya berkurang sedikit. Jadi bingung. Oli tidak merembes tapi kok berkurang. Bingung juga mau nambahinnya pakai apa? Pakai ATF biasa atau ATF Stop Leak?
Akhirnya browsing Google lagi. Dari satu komunitas, ternyata ada yang berpengalaman. Harus ditambahkan ATF Stop Leak terus sampai rembesan berhenti, oli tidak menyusut. Maka saya tambahkan ATF Stop Leak lagi sampai batas atas. Lalu si Ghia dipakai untuk perjalanan pulang ke Surabaya. Sampai Surabaya, ternyata tidak ada tetesan minyak PS. Tetapi volumen turun lagi sedikit. Jadi bingung, kemana larinya minyak itu, kok volumenya menyusut........
Surfing di Google, perkiraan yang bocor adalah seal-nya. Perkiraan biaya bongkar dan spare partnya sekitar 700rb-1,2 juta. Cukup menguras kantong. Padahal, kondisi power steering sudah tidak maksimal. Pompa sudah terdengar mendengung. Putaran stir agak berat. Kalo ditambah dengan servis pompa powernya, perkiraan jadi 1,5 juta. Tambah puyeng mikirnya.
Setelah lama mikir-mikir, maka langkah pertama yang saya ambil adalah berusaha menghentikan minyak power steering merembes. Bukan dengan mengganti seal, karena terbayang 700 ribu itu. Tapi dengan menggunakan minyak stop leak.
Minyak stop leak ini saya dapat infonya dari google juga. Membaca beberapa testimoni, kalo rembesan tidak parah bisa diatasi dengan minyak jenis ini. Muter-muter ke toko spare part di Sepanjang, ternyata tidak ada yang menyediakan minyak jenis ini. Langkah terakhir adalah mencari di Ace Hardware Royal Plaza. Ternyata ada 2 macam minyak stop leak. Yaitu Power Steering oil Stop Leak dan ATF Stop Leak, Sempat bingung mau ambil yang mana. Mestinya ambil yang PS Stop Leak. Tapi saya ingat, PS si Ghia menggunakan ATF Oli.
Akhirnya pulang dulu. Nyari-nyari literatur di Google. Mencari alasan mengapa pemilik sebelumnya menggunakan ATF, bukan PS Oil. Dari google ini, baru tahu bahwa ATF juga bisa digunakan untuk PS. Bahkan ada yang mengatakan lebih bagus. Dan untuk tambahannya, harus menggunakan ATF juga.
Maka, kembali lagi ke Ace Hardware, ambil Prestone ATF Stop Leak. Harganya Rp. 62.500,- kemasan 1 liter.
Sampai rumah, saya pelajari manualnya. Ternyata disarankan agar volume yang kita tambahkan tidak lebih dari 10%-nya. Jadi bingung, berapa kapasitas oli power steering. Karena tidak ketemu-ketemu, maka saya putuskan untuk menambahkan 20 ml saja. Dengan asumsi, dari satu testimoni, untuk menguras minyak power steering dibutuhkan 1 liter minyak lebih.
Akhirnya, minyak dalam reservoir saya sedot pakai suntikan tinta sebanyak 20 ml. Kemudian minyak Prestone ATF Stop Leak saya tambahkan dengan jumlah sama. Lalu si Ghia saya pakai mudik ke Trenggalek.
Perjalanan pertama setelah menggunakan Stop Leak Oli. Entah sugesti atau bukan, stir teras lebih ringan. Sampai Trenggalek sore, mobil diparkir. Besoknya, ternyata di kolong mobil tidak ada tetesan minyak PS. Tetapi waktu tanki reservoir dibuka, ternyata volumenya berkurang sedikit. Jadi bingung. Oli tidak merembes tapi kok berkurang. Bingung juga mau nambahinnya pakai apa? Pakai ATF biasa atau ATF Stop Leak?
Akhirnya browsing Google lagi. Dari satu komunitas, ternyata ada yang berpengalaman. Harus ditambahkan ATF Stop Leak terus sampai rembesan berhenti, oli tidak menyusut. Maka saya tambahkan ATF Stop Leak lagi sampai batas atas. Lalu si Ghia dipakai untuk perjalanan pulang ke Surabaya. Sampai Surabaya, ternyata tidak ada tetesan minyak PS. Tetapi volumen turun lagi sedikit. Jadi bingung, kemana larinya minyak itu, kok volumenya menyusut........
Komentar
Posting Komentar