Minggu ini memang minggu yang berat untuk Fordlaserku. Tanggal 4 Januari 2012, FL-ku mengantarkan kami sekeluarga ke Magetan. Padahal kondisinya kurang fit. Oli transmisi masih menetes cukup deras, dan mesin masih nyendat-nyendat.
Perjalanan dilakukan siang hari, berangkat dari Sidoarjo jam 14.30 WIB. Sampai Magetan jam 18.30 WIB. Cukup lambat, karena padatnya lalulintas, dan guyuran hujan di sepanjang perjalanan. Saat sampai di garasi rumah mertua, mobil dicek. Alamak, tetesan oli transmisi semakin deras. Wah, alamat belanja lagi. Ditambah aki mendidih. Semakin bingung aja.
Besoknya FL-ku dibawa ke bengkel Sanjaya, bengkel terbesar di Magetan. Vonisnya, seal transmisi sudah soak dan harus diganti. Montir kemudian membuat estimasi biaya perbaikan. Transmisi harus turun, dibongkar total. Estimasi biaya Rp. 600rb, di luar onderdil. Waktu 3-4 hari.
Alamak!!!! Mahal sekali biaya turun transmisi 600rb. Jauh dari estimasi montir Sunar, yang hanya sekitar 300rb. Keputusannya. Gak jadi turun transmisi.
Sama montir bagian seal diberi lem besi. Hal yang sama pernah dilakukan oleh montir Sunar, dan hasilnya tidak ada. Untuk jasa tersebut, bengkel Sanjaya menarik ongkos 80ribu. Mahal sekali.
Perbandingan biaya antara bengkel Sanjaya dengan bengkel Sunar. Waktu di bengkel Sanjaya. Biaya kasih lem 20rb. Biaya cek (bongkar ban, tap oli dsb) 80rb. Beli oli (katanya harus diganti, padahal baru 1 bulanan diganti) 2 liter 60rb. Total 140rb. Waktu di bengkel Sunar dengan keluhan yang sama. Beli oli 0.5liter untuk tambah 15rb. Beli cable stick 5rb. Biaya kasih lem dan bongkar pasang 15rb. Total 35rb. Jauh lebih murah.
Setelah dari bengkel Sanjaya, kemudian menuju ke bengkel dinamo. Chek alternator, ternyata normal. Output maksimal, kondisi gas besar 14.1 volt. Masih dalam range normal 13-14V. Perkiraan tukang dinamo, kondisi aki sudah kurang sehat. Wah, bakalan belanja aki nih.
Dengan kondisi yang serba kurang fit itu, FL-ku keesokan harinya harus menempuh perjalanan ke Trenggalek, lewat Ponorogo. Jalur ini adalah jalur pegunungan. Sempat ketir-ketir juga melahap jalur pegunungan dengan kondisi seperti ini. Untuk persiapan, kami membawa Oli gardan 1 liter untuk cadangan. \
Perjalanan dimulai pukul 07.00. Sepanjang perjalanan, tidak ada masalah. Lancar, bahkan di tanjakan, FL-ku masih bisa menguntit kijang kapsul. Sampai di rumah pk 09.20 WIB. Cukup lancar dan cepat. Waktu normal 2 jam sampai 2.5 jam.
Sampai Trenggalek, buka kap mesin. Cek aki, panas. Tapi tidak sampai mendidih. Cek oli gardan, masih menetes cukup deras, volume berkurang. Tambah oli gardan 0.5 liter sampai batas normal.
Malamnya tgl 8 Januari, FL-ku langsung ke Sidoarjo. Berangkat jam 21.00 WIB. Perjalanan lancar. Sampai di rumah pk setengah 1 malam. Rekor baru perjalanan Trenggalek-Sidoarjo yaitu 3.5jam. Sebelumnya rekor itu hanya bisa dicapai dengan perjalanan sepeda motor berangkat dari rumah jam 02.00. Alhamdulillah.....walau tidak fit, FL-ku masih tangguh menempuh perjalanan siang dan malam, hujan dan terang, jalur landai dan gunung....
Perjalanan dilakukan siang hari, berangkat dari Sidoarjo jam 14.30 WIB. Sampai Magetan jam 18.30 WIB. Cukup lambat, karena padatnya lalulintas, dan guyuran hujan di sepanjang perjalanan. Saat sampai di garasi rumah mertua, mobil dicek. Alamak, tetesan oli transmisi semakin deras. Wah, alamat belanja lagi. Ditambah aki mendidih. Semakin bingung aja.
Besoknya FL-ku dibawa ke bengkel Sanjaya, bengkel terbesar di Magetan. Vonisnya, seal transmisi sudah soak dan harus diganti. Montir kemudian membuat estimasi biaya perbaikan. Transmisi harus turun, dibongkar total. Estimasi biaya Rp. 600rb, di luar onderdil. Waktu 3-4 hari.
Alamak!!!! Mahal sekali biaya turun transmisi 600rb. Jauh dari estimasi montir Sunar, yang hanya sekitar 300rb. Keputusannya. Gak jadi turun transmisi.
Sama montir bagian seal diberi lem besi. Hal yang sama pernah dilakukan oleh montir Sunar, dan hasilnya tidak ada. Untuk jasa tersebut, bengkel Sanjaya menarik ongkos 80ribu. Mahal sekali.
Perbandingan biaya antara bengkel Sanjaya dengan bengkel Sunar. Waktu di bengkel Sanjaya. Biaya kasih lem 20rb. Biaya cek (bongkar ban, tap oli dsb) 80rb. Beli oli (katanya harus diganti, padahal baru 1 bulanan diganti) 2 liter 60rb. Total 140rb. Waktu di bengkel Sunar dengan keluhan yang sama. Beli oli 0.5liter untuk tambah 15rb. Beli cable stick 5rb. Biaya kasih lem dan bongkar pasang 15rb. Total 35rb. Jauh lebih murah.
Setelah dari bengkel Sanjaya, kemudian menuju ke bengkel dinamo. Chek alternator, ternyata normal. Output maksimal, kondisi gas besar 14.1 volt. Masih dalam range normal 13-14V. Perkiraan tukang dinamo, kondisi aki sudah kurang sehat. Wah, bakalan belanja aki nih.
Dengan kondisi yang serba kurang fit itu, FL-ku keesokan harinya harus menempuh perjalanan ke Trenggalek, lewat Ponorogo. Jalur ini adalah jalur pegunungan. Sempat ketir-ketir juga melahap jalur pegunungan dengan kondisi seperti ini. Untuk persiapan, kami membawa Oli gardan 1 liter untuk cadangan. \
Perjalanan dimulai pukul 07.00. Sepanjang perjalanan, tidak ada masalah. Lancar, bahkan di tanjakan, FL-ku masih bisa menguntit kijang kapsul. Sampai di rumah pk 09.20 WIB. Cukup lancar dan cepat. Waktu normal 2 jam sampai 2.5 jam.
Sampai Trenggalek, buka kap mesin. Cek aki, panas. Tapi tidak sampai mendidih. Cek oli gardan, masih menetes cukup deras, volume berkurang. Tambah oli gardan 0.5 liter sampai batas normal.
FL-ku sedang nongkrong di depan rumah.
Mas, maaf boleh share soal ford laser ga? Aku baru 2 tahun ini punya fl. Masih buta ama mesin hehehe
BalasHapusMas, maaf boleh share soal ford laser ga? Aku baru 2 tahun ini punya fl. Masih buta ama mesin hehehe
BalasHapus