Baru beberapa hari menghuni garasi. Galaco mulai berulah. Tiba-tiba saja AC tidak mau nyala. Setelah berusaha sendiri untuk mengatasi dan tidak berhasil. Akhirnya meluncur ke bengkel AC. Tujuan utama adalah ke Yani AC di Kebraon. Namun ternyata tutup. Akhirnya bergeser ke bengkel AC di sebelahnya.
Di bengkel ini, cek kompressor OK. Semua OK. Tinggal urut perkabelan saja. Ternyata relay yg merupakan jalur aslinya telah wafat. Karena model relay yang unik, bawaan pabrik. Maka diambil mudahnya, dibuatkan relay baru. Disini penulis merasa kena palak.
Dengan mengurut kabel saja, penulis kena getok 450 rb.
RInciannya :
- Relay 2 pcs @ Rp. 70.000,- = Rp. 140.000,- (aslinya di toko 18rb/pcs).
- soket & kabel = Rp. 60.000,- (aslinya soket yg bagus 2 rban/biji x 8 biji)
- Sekering & rumahnya 2 pcs @ 10rb = Rp. 20.000,-
- Termostat = Rp. 130.000,-
- Jasa = Rp. 100.000,-
Total = Rp. 450.000,-
Hasilnya, malamnya dipakai mudik ke Magetan, AC mati lagi di Jombang.
Esoknya, di Magetan Galaco dibawa ke bengkel AC di Maospati. Disitu diurut kembali kabelnya dan kena 145.000,-
Dengan perincian :
-Idle up = Rp. 95.000,-
- Jasa = Rp. 50.000,-
Disini ketahuan bahwa jalur kabel AC sudah porak poranda. Hasil kerja bengkel AC di Kebraon kemarin. Setelah dirapikan, AC bisa bekerja sempurna.
Apakah permasalahan AC sudah selesai. Secara operasional sudah. Tapi secara hasil penulis merasa kurang. Karena kalo siang hari panas-panas, kadang AC tidak mau dingin. Kalo malam, dingin sekali, sampai menggigil.
Maka penulispun meluncur ke Abah Yatno. Praktisi AC anggota FJC Korwil Surabaya. Disini jalur AC diperbaiki. Dan menurut abah Yatno, permasalahan AC nggak mau dingin adalah karena antara kompressor dan Fan Radiator terpisah. Seharusnya saat kompressor nyala, otomatis fan radiator ikut nyala. Bila tidak, maka ada masanya fan kondensor AC sudah terlalu panas, dan tidak mampu lagi mendinginkan.
Abah Yatnopun beraksi. Pasang relay yang menghubungkan fan radiator dan kompressor. Dan hasilnya, mantap jiwa. AC dingin. Bahkan saat jam 12 siang, panas di siang bolong, dengan speed di angka 1, AC sudah mampu mendinginkan ruang kabin.
Di bengkel ini, cek kompressor OK. Semua OK. Tinggal urut perkabelan saja. Ternyata relay yg merupakan jalur aslinya telah wafat. Karena model relay yang unik, bawaan pabrik. Maka diambil mudahnya, dibuatkan relay baru. Disini penulis merasa kena palak.
Dengan mengurut kabel saja, penulis kena getok 450 rb.
RInciannya :
- Relay 2 pcs @ Rp. 70.000,- = Rp. 140.000,- (aslinya di toko 18rb/pcs).
- soket & kabel = Rp. 60.000,- (aslinya soket yg bagus 2 rban/biji x 8 biji)
- Sekering & rumahnya 2 pcs @ 10rb = Rp. 20.000,-
- Termostat = Rp. 130.000,-
- Jasa = Rp. 100.000,-
Total = Rp. 450.000,-
Hasilnya, malamnya dipakai mudik ke Magetan, AC mati lagi di Jombang.
Esoknya, di Magetan Galaco dibawa ke bengkel AC di Maospati. Disitu diurut kembali kabelnya dan kena 145.000,-
Dengan perincian :
-Idle up = Rp. 95.000,-
- Jasa = Rp. 50.000,-
Disini ketahuan bahwa jalur kabel AC sudah porak poranda. Hasil kerja bengkel AC di Kebraon kemarin. Setelah dirapikan, AC bisa bekerja sempurna.
Galaco di bengkel Melsi AC, Maospati. |
Apakah permasalahan AC sudah selesai. Secara operasional sudah. Tapi secara hasil penulis merasa kurang. Karena kalo siang hari panas-panas, kadang AC tidak mau dingin. Kalo malam, dingin sekali, sampai menggigil.
Maka penulispun meluncur ke Abah Yatno. Praktisi AC anggota FJC Korwil Surabaya. Disini jalur AC diperbaiki. Dan menurut abah Yatno, permasalahan AC nggak mau dingin adalah karena antara kompressor dan Fan Radiator terpisah. Seharusnya saat kompressor nyala, otomatis fan radiator ikut nyala. Bila tidak, maka ada masanya fan kondensor AC sudah terlalu panas, dan tidak mampu lagi mendinginkan.
Abah Yatnopun beraksi. Pasang relay yang menghubungkan fan radiator dan kompressor. Dan hasilnya, mantap jiwa. AC dingin. Bahkan saat jam 12 siang, panas di siang bolong, dengan speed di angka 1, AC sudah mampu mendinginkan ruang kabin.
Komentar
Posting Komentar