Lir-ilir... Lir Ilir .... Tandure wus sumilir Tak ijo royo-royo Tak sengguh temanten anyar Cah Angon Cah Angon Penekno Blimbing Kuwi Lunyu-lunyu penekno Kanggo Mbasuh Dodotiro Dodotiro Dodotiro Kumitir Bedah ing pinggir Dondomono Jlumatono Kanggo seba mengko sore Mumpung Padhang Rembulane Mumpung Jembar Kalangane Yo surako surak Iyo” Tembang ini sangat populer pada masa kecil saya. Seringkali dinyanyikan. Bahkan diajarkan di sekolah SD. Salah satu tembang yang harus dihafalkan. Sampai sekarangpun saya hafal. Menurut guru SD saya, tembang ini hasil gubahan Sunan Kalijaga. Dipergunakan untuk menggambarkan kondisi masyarakat Islam yang mulai memasyarakat. Lir-ilir-Lir-ilir T andure wus sumilir. Ilir adalah alat yang digunakan untuk menghidupkan/membesarkan nyala api. Terbuat dari anyaman bambu. Jaman sekarang disebut dengan kipas. Tandure wis semilir artinya sama dengan tanaman mulai tumbuh dengan subur.Seakan-akan menggunakan ilir untuk membuat agar
Blog untuk mencurahkan isi hati. Perihal segala sesuatu yang saya alami dalam menjalani kehidupan sehari-hari.