Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

KALIMOSODO (KALIMASADA)

Sudah lama sekali dan seringkali kita mendengar kata-kata di atas. Kalimosodo atau kadang disebut dengan jamus Kalimosodo atau Kitab Kalimosodo.   Namun pengertian dari kata tersebut di atas masih samar-samar. Ada yang menghubungkan dengan agama Islam. Ada yang menganggap itu hanya cerita di wayang saja. Dalam cerita pewayangan, Jamus Kalimosodo adalah sebuah kitab yang dimiliki oleh Raja Amarta (Ngamarta) bernama Prabu Puntadewa.   Raja ini digambarkan sebagai berdarah putih.   Hatinya mulia sekali. Tidak pernah menyakiti hati orang lain. Tidak pernah marah.   Namun dengan pribadi yang demikian ini, tidak ada orang atau wayang lain yang bisa membunuhnya. Bahkan menyakiti saja tidak bisa. Konon raja Puntadewa atau Yudistira ini kalau sedang murka bisa berubah menjadi raksasa berwarna putih.   Walau tidak merusak, raksasa ini mampu menundukkan angkara murka. Gambar 1. Prabu Puntadewa. Digambarkan sebagai seorang raja yang sangat sederhana. Tidak mau memakai mahkota kera

PANTAI PRIGI MENAWAN HATI

Sebulan yang lalu kami sekeluarga pulang mudik. Karena salah satu kerabat ada yang meninggal dunia. Yaitu ayah dari suami mendiang kakak perempuanku.   Atau besan dari orang tuaku. Mudik berangkat Jumat sore sepulang kerja. Mengendarai si Ghiani. Perjalanan lancar tidak ada masalah.   Berangkat sekitar jam 5 sampai rumah jam setengah 10 malam. Cukup lancar untuk ukuran sekarang. Pagi harinya takziyah ke rumah duka. Setelah takziyah selesai, ada aide untuk menghabiskan waktu hari. Mengingat masih hari Sabtu. Sedangkan rencana kembali ke rumah hari Minggu.   Maka, pantai Prigi menjadi tujuan. Saya, istri, 2 anak dan 1 keponakan. Berangkat ke pantai Prigi. Berangkat jam setengah 10 siang. Menyusuri jalanan dari Durenan-Bandung-Prigi. Jalanan cukup enak. Pemandangan indah terpampang sepanjang perjalanan. Apalagi saat jalanan mulai menanjak. Di kiri kanan masih hutan atau kebun cengkeh warga. Kadang-kadang di sebelah kiri atau kanan ada jurang. Sepanjang jalan, hanya satu t

RIP : MY FATHER

Kamis, 27 September 2012. Dapat SMS dari kakak, bahwa ayah mengalami sesak nafas. Mau dibawa ke RS, tapi masih nunggu kedatangan kakak yang sedang ada acara di Surabaya. Pingin sekali pulang ke desa melihatnya. Namun tugas dari perusahaan tidak bisa ditinggal. Nungguin stuffing limbah etanol di Jombang. Rencana pulang setelah selesai stuffing. Ternyata sampai jam 11 malam tidak selesai. Pompa rusak. Akhirnya rencana pulang gagal. Jumat, 28 September 2012. Dinihari jam setengah 2 pagi dapat kabar, ayah masuk ICU. Terpaksa belum bisa pulang juga. Masih nunggu kabar stuffing lanjutan. Akhirnya bakda Jumat baru bisa berangkat. Sampai RS Tulungagung jam 7 malam. Kondisi sudah kritis. Sesak napas. Sudah tidak bereaksi waktu saya panggil.  Karena tugas numpuk, jam 2 pagi kembali lagi ke Surabaya. Sabtu pagi kerja. Setelah pulang kerja langsung ngejos ke Tulungagung lagi. Sampai RS jam 7 malam. Kondisi semakin menurun. Minggu, 30 September 2012. Jam 12.30 Malam (Minggu dinihari) ada pan