Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

ZEBRA 1.0 TAHUN 1988

Zebra 1.0 adalah mobil pertama yang jadi andalan keluarga. Pilihan ke Zebra setelah menimbang-nimbang dengan beberapa hal. Pertama adalah harga. Harga Zebra 1.0 relatif lebih murah dibandingkan dengan mobil sejenis. Misalnya Suzuki Carry atau Mitsubishi T120 SS. Zebra 1.0 tahun 1988, akhirnya dibeli tahun 2001. Jadi usianya sudah 13 tahun. Kondisinya cukup lumayan. Cat masih lumayan mulus, body halus. Ini adalah foto Zebra 1.0 tahun 1988. Banyak suka duka ketika mengendarai Zebra ini. Suka pertama, adalah ketika pulang kampung ke Magetan. Saat itu waktunya musim mangga. Kebetulan mertua punya bisnis buah-buahan. Di rumah mertua penuh dengan mangga. Di antara mangga yang dikirim ke Bandung, terdapat banyak sekali B/S-nya. Akhirnya, mobil diisi dengan 4 peti mangga untuk dibawa ke Surabaya. Suka kedua adalah ketika pulang ke Magetan lagi, pas ada saudara dari Kalimantan yang pulang kampung. Baliknya ke Surabaya akhirnya ikut bersama-sama dengan Zebra 1.0.  Senang rasanya bisa me

MOGOK

Liburan Natal kemarin, Si Giani (nama baru FL-ku) mengantarkan kami sekeluarga ke Trenggalek. Berangkat dari Sidoarjo hari Sabtu tgl 24 jam 13.30 WIB. Kondisi cuaca panas. Lalu lintas padat merambat. Terutama jalur Sidoarjo sampai Brangkal. Sidoarjo-Mojokerto merambat. Rata-rata kecepatan 30-40 km/jam. Diselingi antrian panjang di lampu merah. AC mobil On terus untuk mengatasi cuaca yang panas. Memasuki kota Jombang, hujan turun. AC tetep On agar kaca tidak berembun. Keluar kota Jombang, lalu lintas agak lancar. Tapi selepas Perak kembali merambat. Ada antrian di rel kereta yang jeglongannya dalam. Sejauh ini, si Giani tidak menunjukkan gejala apa-apa. Perjalanan berangkat lancar sampai rumah orang tua di Trenggalek jam 18.30. Terhitung 5 jam. Agak lambat dibandingkan dengan kondisi biasa, yang dapat ditempuh dalam waktu 4 jam dengan jalan santai. Perjalanan Kembali.  Tgl 26 Desember waktunya kembali ke Sidoarjo. Perjalanan dimulai jam 13.00 WIB. Mulai masuk Kediri, sudah ada a

DRAT YANG DOLL

Setelah penggantian switch atret minggu lalu, ternyata ada masalah baru yang muncul. Yaitu ada rembesan oli dari drat switch atret. Rembesan ini lumayan banyak, sehingga cukup mengganggu. Usut punya usut, ternyata drat pada switch atret telah doll. Sehingga switch atret tidak bisa di kencengin. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : Bikin drat baru. Harus dilakukan di tukang bubut. Efeknya lubang drat jadi lebih besar sehingga switch atret jadi tidak cocok lagi. Dibuat langkah darurat dengan memberikan ring pada lubang. Caranya, sediakan seng tipis. Bisa juga dengan latun, bisa dibeli di toko onderdil. Gunting dengan ukuran sesuai dengan ketebalan blok transmisi. Pasang di lubang drat. Buat yang pas, sehingga tidak ada kekhawatiran ada sisi yang masuk ke bak transmisi. Masukkan switch atret. Pertama-tama mungkin perlu agak diketuk, agar bisa masuk. Lalu pelan-pelan kencangkan dengan kunci Inggris. Pengencangan harus dilakukan dengan pelan-pe

Beda Produk, Beda Indikasi

    Meskipun fungsi dan namanya sama, thermo switch, ternyata indikasi yang dihasilkan sedikit memiliki perbedaan. Ada yang hanya menunjukkan 1/4 dan ada pula yang lebih dari 1/4, tapi tetap kurang dari 1/2. Pilih yang mana? Berdasarkan riset kecil-kecilan yang dilakukan penulis, setidaknya ada dua produk thermo switch buat Ford Laser eks taksi yang ditemukan di pasaran. Pertama, merek K. Produk ini tidak diketahui buatan mana. Dan yang kedua, di dusnya tertulis buatan Tama Enterprise. Produk ini diklaim pemilik toko adalah buatan Jepang. Meskipun sama-sama berfungsi untuk menunjukkan indikasi temperatur mesin, tapi keduanya menunjukkan hasil yang berbeda. Pada merek K, indikasi temperatur hanya menunjukkan 1/4. Sementara yang buatan Jepang, indikasinya menunjukkan sedikit lebih dari 1/4. Kendati begitu, kedua produk thermo switch tersebut tidaklah menimbulkan masalah. Perbedaannya hanya terletak pada indikasi temperaturn

Kotak Sekring dalam Kabin

Meskipun letaknya di dalam kabin, tutup kotak sekring Ford Laser eks taksi yang berada di samping pintu pengemudi ternyata tidak sepenuhnya “aman”, alias bisa saja hilang. Mungkin karena memang sudah tidak ada saat meminangnya dulu atau memang terlupa memasangnya kembali sehingga kemudian hilang. Padahal tutup kotak tersebut relatif penting. Pasalnya, di atas tutup tersebut terdapat petunjuk yang berisikan informasi besaran amper dan kegunaan fungsi sekring tersebut. Sehingga memudahkan kita saat mengganti salah satu sekring yang putus dengan besaran amper yang sesuai. Tanpa berpanjang lebar lagi, di bawah ini adalah gambar pada tutup kotak sekring yang berada dalam kabin Ford Laser eks taksi. Semoga penayangan artikel ini dapat memenuhi permintaan pembaca yang masuk ke redaksi www.fordlaserbogor.blogspot.com . Semoga bermanfaat. (FLB) 2 komentar

BATUK-BATUK

Setelah digunakan untuk melakukan beberapa kali perjalanan luar kota ke Trenggalek, Magetan dan Kediri, FL mulai menunjukkan gejala kurang sehat. Setiap kali diinjak gas, mesin serasa mau mati, baru kemudian ngacir. Kadang-kadang dari knalpot keluar asap hitam. Akibatnya jadi tidak nyaman. Seperti njendul-njendul. Sudah dicoba dilakukan pembersihan karburator. Dikasih carbu cleaner. Ternyata saat dicoba tarik gas besar, mesin batuk-batuk. Terdengar letusan-letusan kecil. Keluar asap hitam dari knalpot. Dicoba ke bengkel bukan langganan di dekat rumah. Diagnosanya membuat hati kebat-kebit. Katanya, kompresi piston sudah tidak kuat untuk membuat pembakaran, sehingga timbul letusan-letusan. Sarannya, dilakukan turun mesin untuk melihat kondisi dalam ruang pembakaran. Kurang puas dengan diagnosa montir pertama, langsung meluncur ke bengkel langganan di KRian. Bengkel langganan juga melakukan langkah pengecekan sama. Filter udara dilepas, kemudian gas ditarik besar-besar. Hasilnya mesin

SWITCH ATRET

Beberapa hari yang lalu saya mencoba melakukan penggantian switch atret. Switch atret yang lama sudah soak, sehingga lampu atret tidak menyala. Switch atret yang baru beli di Kedungdoro, karena toko-toko di Sepanjang tidak mempunyai stock. Harganya cukup murah, hanya Rp. 50 ribu saja. Langkah pertama, adalah melepas switch yang lama. Karena belum pengalaman, waktu melepas switch lama disertai dengan ceceran oli gardan/transmisi. Kemudian switch yang baru dipasang. Lalu di coba. Lho...!!! Kok gigi tidak bisa dimasukkan posisi atret. Terpaksa switch baru dilepas. Terus diperiksa. Dibandingkan dengan switch lama. Bentuknya persis. Pajang persis. Kenapa? Oh, ternyata harus dikasih ring. Karena tidak punya ring baru, terpaksa ring dari switch lama diambil. Kemudian pemasangan dilanjutkan. Lalu dicoba lagi. Kali ini berjalan lancar. Gigi persneleng bisa masuk posisi mundur dengan lancar. Lampu atret pun nyala dengan terang. Wuihh...leganya. Walau oli transmisi berceceran, penggantian su

MINGGU BERAT BAGI FL

     Minggu kemarin adalah minggu yang sangat berat bagi FL. Pertama, FL harus membawa keluargaku mudik ke Magetan. Total perjalanan Surabaya-Magetan PP adalah sekitar 400 km. Mudik kali ini tidak ada kendala sama sekali. FL menunjukkan ketangguhannya menempuh jalur yang panjang dengan kepadatan cukup, sehingga ada kombinasi jalur lancar dan macet. Perjalanan juga  dilakukan siang dan malam.  Waktu berangkat, kami berangkat jam 1 siang, sehingga jam 5 sore sudah sampai di Magetan. Kemudian waktu pulang kami berangkat jam 4 sore sehingga sampai Surabaya jam 8 malam.     Kesempatan mudik ini juga saya gunakan untuk mencoba mengetahui konsumsi bahan bakar. Ketika berangkat bensin saya isi full, total Rp. 150.000,-.  Setelah sampai Magetan dalam perjalanan bali, saya isi lagi full hingga habis Rp. 114.000,-. Speedometer menunjukkan kami telah menempuh jarak 254 km. Hingga jika dihitung 114.000 : 4500 = 25.33 liter. Konsumsi = 254 km : 25.33 liter = 10,026 km/liter. Jadi untuk perjalanan